- Pemain senior Bima Sakti, Kurniawan Dwi Yulianto, dan Elie Aiboy memperkuat tim Indonesia Selection saat menghadapi Inter Milan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Sabtu malam, 26 Mei 2012. Trio pemain senior itu merasa senang bisa kembali memakai kaus tim Merah Putih.
"Pas tahu saya dipanggil lagi, orang tua saya sampai menangis," kata Bima Sakti tukiman, Sabtu, 26 Mei 2012.
Bima Sakti bermain untuk tim nasional terakhir kali pada tahun 2002, atau sebelum mengalami patah kaki, pada saat Indonesia menghadapi India dalam laga persahabatan. "Sekarang saya dipanggil lagi. Saya sangat senang," kata pemain yang pernah memperkuat Helsinborg di Liga Swedia semusim, 1995-1996.
Namun, saat ditanya apakah bersedia terus membela Indonesia jika dipanggil Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia, ia menjawab diplomatis. "Berikan kesempatan kepada yang muda saja. Kalau untuk pertandingan ekshibisi seperti ini, saya bersedia. Tapi, untuk partai resmi internasional, sebaiknya jangan," kata pemain berusia 36 tahun yang sudah 55 kali bermain untuk tim nasional ini.
Kurniawan Dwi Yulianto juga gembira. Bisa mengenakan kaus tim nasional, kata dia, adalah hal yang sangat menyenangkan. Meski demikian, mantan penyerang andalan tim nasional 1995-2006 ini tak ingin bermain lagi untuk tim nasional.
"Jangan! Lebih baik untuk yang muda saja. Meski dari hati saya tentu ingin bermain untuk timnas sampai kapan pun," ujar Kurniawan, 35 tahun, yang pernah mencetak 31 gol dalam 60 kali penampilannya di tim nasional.
Elie Aiboy, pemain asal Papua yang hingga kini masih bermain untuk Semen Padang, mengatakan hal yang sama. "Ekshibisi seperti ini tidak masalah. Tapi, untuk timnas, biar yang muda-muda saja," kata Aiboy yang terakhir kali bermain di tim nasional 2007 lalu.
Pertandingan ekshibisi melawan Inter Milan, menurut Kurniawan, bisa menjadi pengalaman berharga bagi pemain muda Indonesia, khususnya para pemain depan. Pasalnya, mayoritas tim asal Italia memiliki koordinasi pertahanan sangat bagus. [but]
"Pas tahu saya dipanggil lagi, orang tua saya sampai menangis," kata Bima Sakti tukiman, Sabtu, 26 Mei 2012.
Bima Sakti bermain untuk tim nasional terakhir kali pada tahun 2002, atau sebelum mengalami patah kaki, pada saat Indonesia menghadapi India dalam laga persahabatan. "Sekarang saya dipanggil lagi. Saya sangat senang," kata pemain yang pernah memperkuat Helsinborg di Liga Swedia semusim, 1995-1996.
Namun, saat ditanya apakah bersedia terus membela Indonesia jika dipanggil Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia, ia menjawab diplomatis. "Berikan kesempatan kepada yang muda saja. Kalau untuk pertandingan ekshibisi seperti ini, saya bersedia. Tapi, untuk partai resmi internasional, sebaiknya jangan," kata pemain berusia 36 tahun yang sudah 55 kali bermain untuk tim nasional ini.
Kurniawan Dwi Yulianto juga gembira. Bisa mengenakan kaus tim nasional, kata dia, adalah hal yang sangat menyenangkan. Meski demikian, mantan penyerang andalan tim nasional 1995-2006 ini tak ingin bermain lagi untuk tim nasional.
"Jangan! Lebih baik untuk yang muda saja. Meski dari hati saya tentu ingin bermain untuk timnas sampai kapan pun," ujar Kurniawan, 35 tahun, yang pernah mencetak 31 gol dalam 60 kali penampilannya di tim nasional.
Elie Aiboy, pemain asal Papua yang hingga kini masih bermain untuk Semen Padang, mengatakan hal yang sama. "Ekshibisi seperti ini tidak masalah. Tapi, untuk timnas, biar yang muda-muda saja," kata Aiboy yang terakhir kali bermain di tim nasional 2007 lalu.
Pertandingan ekshibisi melawan Inter Milan, menurut Kurniawan, bisa menjadi pengalaman berharga bagi pemain muda Indonesia, khususnya para pemain depan. Pasalnya, mayoritas tim asal Italia memiliki koordinasi pertahanan sangat bagus. [but]
No comments:
Post a Comment
Silakan tinggalkan pesan | Auto Approve Blog | Prediksi Bola