Wednesday, June 13, 2012
Sneijder Hardik Ego Punggawa De Oranje
KHARKIV – Keterpurukan Belanda di laga perdana saat menghadapi Denmark, ditengarai merupakan buah dari ego kebintangan para pemain Belanda. Spelbepaler (playmaker) Wesley Sneijder pun mengecam aura kebintangan rekan-rekannya yang membuat skuad Belanda tak serasa menyatu.
Dampak negatif ego masing-masing itu pun menitis ke atmosfer ruang ganti. middenvelder (gelandang) Rafael van der Vaart adalah salah satu contohnya. Pemain acap disapa VdV itu mengumbar rasa frustrasinya akibat kerap dibangkucadangkan.
Begitupun dengan aanvaller (penyerang) Klaas-Jan Huntelaar. Bomber yang dijuluki The Hunter itu menyiratkan rona wajah kesal karena hanya dijadikan pelapis Robin van Persie di lini gempur De Oranje.
Itu belum seberapa. Koets Bert van Marwijk disinyalir juga masih didera tekanan protes dari sejumlah pemain Belanda, terkait peran menantunya, Mark van Bommel, di tim Euro 2012
Tak pelak, keadaan The Clockwork Orange dirasa menyedihkan bagi Sneijder. Terlebih, dini hari nanti Belanda sudah harus kembali memperjuangkan harapan mereka untuk lolos dari Grup B. Lawan yang dihadapi pun bukan sembarangan. Mereka harus berjibaku dengan musuh klasik mereka, Jerman dengan beban kemenangan menjadi harga mati.
“Sekarang waktunya tim kami melepaskan ego yang menyedihkan ini. Jika seseorang membuat kekacauan (di tim), saya akan pasang badan di hadapan mereka…sekarang!,” hardiknya.
Motor serangan Belanda itu ingin timnya menyatukan visi dan tekad. Kondisi tim yang seperti ini, sempat dianggap butuh pertolongan psikologis. Tapi soal itu, Sneijder merasa tak perlu adanya konseling.
Sneijder menyatakan para kompatriotnya sudah cukup dewasa untuk saling pengertian dan menyuarakan kepentingan tanpa mengenyampingkan tanggung jawab masing-masing.
“Kami tak butuh psikolog di tim ini, kami semua pria yang sudah dewasa. Mereka yang merasa punya masalah dengan pemain lain atau pelatih, harus langsung bicara face-to-face. Hanya itu psikologi yang kami butuhkan,” seru Sneijder lagi.
“Kami harus menyudahi kehidupan di pulau kecil ini. Kami harus menatap tujuan yang sama. Pilihannya hanya bersatu atau bersiap menghadapi konsekuensinya,” tandas pemain yang lahir dari keluarga sepakbola tersebut.
Sumber]]>
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Silakan tinggalkan pesan | Auto Approve Blog | Prediksi Bola