Pelatih Ukraina Bantah Negaranya Rasis

KIEV – Pelatih Timnas Ukraina, Oleg Blokhin membela negaranya terhadap tuduhan rasisme yang mengancam kelancaran jalannya turnamen sepakbola Eropa terbesar, Euro 2012 di mana Ukraina menjadi salah satu tuan rumah selain Polandia.

Dalam konferensi pers sebelum laga Ukraina kontra Swedia dini hari nanti, Blokhin memperhatikan dengan seksama sebuah pertanyaan dari wartawan mengenai beberapa insiden rasial yang terjadi sejauh turnamen empat tahunan ini berlangsung sejak 8 Juni lalu.

"Saya tidak ingin berbicara tentang rasisme. Tidak ada rasisme di Ukraina," tegas Blokhin, seperti dilansir Reuters, Senin (11/6/2012).

"Ini adalah masalah politik saya rasa tidak ada hubungannya dengan sepakbola. Jika ada kejadian, itu bukan akan terjadi di Ukraina," katanya.

Sebelum berlangsungnya Euro 2012, Ukraina memang sempat disorot akibat beberapa masalah yang menimpa negara Andriy Shevchenko ini. Terutama masalah yang berkaitan dengan politik seperti tuduhan rasisme, pelanggaran HAM, nasib oposisi pemerintah Ukraina yang dipenjara, Yulia Tymoshenko.

Tymoshenko diketahui disiksa oleh penjaga penjara di Ukraina, hal itulah yang membuat negara-negara Eropa melakukan protes kepada Pemerintah Ukraina. Bahkan, beberapa negara sebelumnya sempat menyerukan boikot Ukraina sebagai penyelenggara Euro 2012, walaupun pada akhirnya turnamen ini tetap berlangsung.

Ini memang menjadi event olahraga terbesar di kawasan Eropa timur sejak Tembok Berlin runtuh pada tahun 1989. Dengan kontroversial yang terus menerpa sejak FIFA memutuskan Polandia dan Ukraina menjadi tuan rumah bersama Euro 2012, sejauh ini memang ada percikan-percikan kecil tindakan rasisme yang terjadi dari fans.

Tentu menjadi pekerjaan rumah bagi kedua negara ini untuk meminimalisir terjadi insiden yang tidak diiinginkan, terutama yang disebabkan masalah rasial, bukan hanya lewat ucapan, tapi juga tindakan dan kesadaran dari masing-masing fans negara peserta untuk bersikap dewasa.



Sumber]]>