Persebaya Tak Mampu Bayar Sewa Stadion

type='html'>

Surabaya- Persebaya 1927 tidak mampu membayar sewa Stadion Gelora Bung Tomo, Pakal, Surabaya, yang kelewat tinggi. Untuk mengefisiensikan anggaran, Persebaya akan kembali ke Stadion Gelora 10 Nopember, Tambaksari, Surabaya.

Penggunaan Gelora 10 Nopember mulai digunakan kembali saat menjamu Persibo Bojonegoro dalam laga Liga Primer Indonesia (LPI) pada Ahad sore, 27 Mei 2012. “Kalau dihitung-hitung, biaya menggunakan Stadion Bung Tomo dua kali lipat dibanding Stadion 10 Nopember,” kata juru bicara Persebaya 1927, Ram Surahman, Kamis, 24 Mei 2012.

Selain harga sewanya yang mahal, kata Ram, pintu masuk Gelora Bung Tomo juga terlalu banyak, yakni 22 pintu. Padahal, untuk menjaga satu pintu dibutuhkan 20 orang portir. Banyaknya petugas portir memaksa panitia merogoh kocek lebih dalam. Sedangkan di Stadion 10 Nopember, akses masuk stadionnya tidak sebanyak itu.

"Belum terhitung pengeluaran-pengeluaran yang lain," ujar Ram. Menurut Ram, setelah Persebaya 1927 menjadi perusahaan, PT Persebaya Indonesia dituntut cermat dalam mengelola keuangan, termasuk keluar masuknya pendapatan dari hasil penjualan tiket.

Ram membantah baliknya Persebaya ke venue lama karena timnya sedang mengalami krisis keuangan. "Murni alasan efisiensi karena kami sekarang pure mandiri," ujar Ram.

Pelatih Persebaya 1927, Divaldo Alves, berharap tidak turun hujan saat menjamu Persibo. Bila lapangan becek, skema permainan Persebaya yang rapat dengan mengandalkan umpan-umpan cepat dari kaki ke kaki menjadi tidak maksimal.

Persebaya direncanakan akan turun dengan kekuatan terbaiknya, termasuk Taufik dan penjaga gawang Endra Prasetya yang baru saja membela tim nasional dalam turnamen Al Nakbah di Palestina. Adapun penyerang Andik Vermansyah diharapkan dapat segera bergabung setelah membela tim nasional Usia-23 tahun menjamu klub Inter Milan di Jakarta.