type='html'>Mengejutkan ketika pertama kali SAF meminati Eric Cantona, pasalnya, Cantona dikenal tempramental dan sulit di atur. Opah Alex menjawab: “jika dia tempramental, tunggu sampai dia lihat tempramen saya”.
akhirnya kesepakatan resmi di buat. Cantona diboyong dari Leeds United ke MU dengan transfer 1,2 juta pounds. 6 Desember 1992 Cantona melakukan debut (MU vs Man.City). Dengan ciri khasnya yang kemudian menjadi trend: kerah baju terangkat, dia tampil memikat dan memberi warna berbeda.
Sejumlah Gelar pun diraihnya bersama Manchester United: Premier league (1992, 1993, 1995 & 1996, FA Cup 1993 & 1995).
Sayang, tragedy “tendangan kungfu” saat melawan Crystal Palace (25/1/1995) memaksa Cantona absen selama 8 bulan ditambah 120 jam kerja sosial. FA bahkan berusaha membuat cantona hengkang dari inggris. SAF kontan terbang ke Paris untuk membujuk Cantona agar bersedia kembali.
1 Oktober 1995 cantona kembali setelah melewati masa Hukuman dari FA. Stadion Old Traffford pun penuh disesaki penonton yang ingin melihat sang bintang bermain kembali. Tak ingin mengecewakan, sang idola tampil mengesankan. Sebuah gol dicetaknya lewat titik penalty. Sebuah Comeback yang bagus. MU pun meraih gelar ganda kembali.
Musim berikutnya, Cantona berhasil membantu MU mempertahankan tahta Premier League. Gelar terakhir yang dipersembahkannya. Pasalnya, tanggal 18 Mei 1997 SAF mengadakan jumpa pers untuk menyampaikan pengunduran diri dari pesan yang ditulis Cantona.
Berita tersebut langsung menimbulkan kesedihan di semua pendukung MU, Red Devils tak akan sama lagi tanpa kehadirannya. Sampai kapan pun, Cantona akan selalu di kenang sebagai “The King of Old Trafford”
No comments:
Post a Comment
Silakan tinggalkan pesan | Auto Approve Blog | Prediksi Bola